Unknown
Haloo haloo... Ketemu lagi nih. Kali ini aku nggak mau bertele-tele hal nggak penting, aku pengen sharing ke kalian tentang hal baru yang kemarin barusan aku coba.
Kelelahan di hari kemarin, Kamis, 27 Februari dimulai pada jam 14.30 WIB. Perjalananku *ciyeh perjalanan* dimulai dari TOR Sanjaya yang ada di daerah Jangli, Semarang. Bagi kalian yang belum tau apa itu seminari, seminari itu kayak tempat sekolah bagi mereka yang terpanggil menjadi Imam/ Pastor, calon Pastor ini disebutnya Frater. Karena ini pengalaman pertama aku bersama Cik Vienna, kita di sana baru bingung, ini tempatnya mana kok sepi-sepi aja. Akhirnyalah kita nanya sama kumpulan anak laki-laki yang ada di situ, dan ternyata emang mereka yang kita cari, malu..malu deh haha. Dan beberapa menit kemudian temen-temen yang lain mulai berdatangan, termasuk Krisma yang memperkenalkan aku sama kegiatan ini hehe. Dan di situ aku sama Cik Vienna baru nyadar kalo cowok-cowok itu adalah para frater, nggak nyangka aja sih bener-bener ketemu frater yang seumuran sama aku. Baru pertama kali juga liat frater-frater yang semuda itu, salut sama mereka, keren! 
Udah kumpul semua nih, dan kita bersama-sama menuju ke daerah Kaligawe (Semarang Utara) untuk menjalankan misi kami. Daerah ini bukan merupakan daerah yang mewah, fyi. Penduduk di sekitar sini sebagian besar bekerja sebagai buruh. Balik ke misi, mereka biasanya naik angkot sewaan plus mobil pribadi untuk menjangkau daerahnya. Sepanjang perjalanan aku cuma diem dan ketawa ketiwi mencoba larut dalam perbincangan mereka, ngamatin mereka satu per satu. Nyoba baca situasinya gitu buat adaptasi, umaklumlah, aku lama adaptasinya kalo sama orang baru. 
Sekitar  ±20 menit, kita udah sampai di tempat tujuan. Oh iya, sebelumnya kita udah dibagi di daerah-daerah yang ada di sekitar sana. Kita ada 7 daerah kalo nggak salah dan tiap daerah ditangani oleh 2-3 orang. Aku kebagian barengan salah satu frater. Kita jalan ke salah satu rumah yang halamannya biasa digunakan untuk membimbing adik-adik ini. Setelah kita persiapkan tempatnya, anak-anak kecil mulai berdatangan dengan membawa tas dan buku mereka masing-masing. Kebiasaan di anak sini selalu berdoa lebih dahulu sebelum memulai kegiatan, dan doa itu dipimpin oleh salah satu diantara anak-anak ini. Dan tadaaa... kegiatan dimulai. Aku kebagian buat ngajarin bahasa Inggris kelas IV sama VI SD. Mereka masih belajar tentang hari-hari dan alat-alat kesehatan gituu. Mereka ini lucu, kadang berantem karena hal nggak penting, dan itu lucu kalo menurut aku ahahaha.. Dasar bayi. Dan satu lagi, karena aku orang baru, mereka malu-malu gitu, boo. Dan taulah malunya anak kecil itu gimana, lucuk! 
Hari udah mulai gelap, kata frater anak yang datang hari itu sedikit, tidak sebanyak yang kemarin, jadilah kita selesai lebih awal dan paling awal dari daerah yang lainnya. Sepanjang perjalanan menuju tempat angkot diparkir, kita ngobrol, berhubung aku masih "baru" jadinya kita ngobrolin kegiatan ini. Rekanku ini juga cerita tetang anak-anak di situ. Namanya juga jaman modern, hampir semua anak-anak di sini udah punya HP, padahal kan kalo dipikir harusnya mereka dahuluin kebutuhan sehari-hari, dan dengan adanya HP, tentunya itu akan membebani orang tua mereka dalam merawat HP nya dan tentunya lagi akan mengganggu dalam belajar. Gituu.. Walaupun baru  semalem, tapi aku lupa kita ngobrol apa lagi, skip aja kali ya..
Semua volunteer udah kumpul, dan kita naik ke angkot dan balik ke Jangli. Sepanjang perjalanan pulang, kita yang pada baru (sekitar 4 orang) diminta sharing. Mereka juga bercanda-canda gitu, seru- seru volunteer-nya. 
Pas udah sampe Jangli, aku sama Cik Vienna mau coba hal baru lagi. Tadaaa... Acara akutikan di salah satu gereja di Semarang. Dan aku pikir timing-nya itu pas banget! Mereka lagi latihan buat acara Paskah. Nahlo, baru dateng, event-nya udah gede gitu haha.. Anak-anak akustikan ini orangnya juga lucu-lucu, bercanda mulu, seruuu..
Nggak kerasa udah jam 22.00 WIB, saatnya pulang, etapi si Cik Vien laper.. Yaudahdeh, K*C jadi tempat penutup di hari itu.
Sampe rumah kaki rasanya mau copot semuaa, haduuuhh.. Tapi semuanya menyenangkan kok. Bersyukur banget masih diberi kesempatan ini sama Tuhan :)
Unknown
Halloo teman-teman pembacaaa... Lagi blog walking yaa?
Kenalin, aku Amelia Nirha Khartikasari. Seperti kalian, ada maksud khusus kenapa aku diberi nama ini.

Amelia, Amelia adalah nama baptis. Santa Amelia ini adalah orang yang suka ngelakuin hal-hal baik gitu. Ia seorang pelindung bagi nelayan dan petani. Dalam hidupnya, Ia selalu mencari orang-orang yang terluka di bagian tangan dan bahunya, bahkan bersedia mengobati luka itu setelah Ia mendapatkan keajaiban dari Tuhan. Hari Santa Amelia diperingati setiap tanggal 10 Juli, guys. Lebih lengkapnya, search google aja kali ya, “Saint Amelia”.

Santa Amelia
Lanjut ke nama ye, Nirha. Nirha atau orang biasa taunya “nira”. Nira adalah air bunga kelapa yang rasanya manis. Bisa banget diminum langsung, ada prosesnya buat ngehasilin air nira dari bunga kelapa. Katanya sih seger, aku sendiri belum nyoba. Nah, dengan memberi nama ini orang tua berharap agar aku dapat menjadi penyegar di antara masyarakat melalui apa yang aku perbuat hehehe..
Khartikasari, kartika adalah bahasa jawa, yang artinya bintang. Maksud dikasi nama ini agar aku dapat menjadi bintang bagi orang sekitarku, menerangi setiap sudut dari kehidupan mereka gitu J ahahaha alay banget yak bahasanya(?) Dan sari adalah tambahan aja sih kalo nama jawa.
Kalo sama temen-temen biasa, aku dipanggilnya Ira, bagus yaa? Jarang banget kan tu nemuin orang yang namanya Ira. Beda kalo namanya Siti, survei ngawur membuktikan 7 dari 10 orang di Indonesia namanya Siti. Kalo sama temen alay aku dipanggil tomcat, iwa, irung, dan ame. Sejarahnya? Ada lah, besok.
Saat ini aku berstatus sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru SD (PGSD) di Universitas Negeri Semarang Semeter 4.

Udah dulu ya, pemula nulis acak adut gini aja mikirnya lama, capek. Sampe ketemu di postingan berikutnyaa..
Labels: 0 comments | edit post